Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DIANTARA AKHLAQ RASULULLAH Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (AKH-002)


📌   وإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

📌   Dan sesungguhnya kamu (wahai Rasul) benar-benar berada di atas akhlaq yang agung. (QS. Al-Qalam: 4).

✅  Kata عَلَى pada ayat tersebut menunjukkan الاِسْتِعْلَاءُ  (ketinggian posisi) dan التَّمَكُّنُ (kekokohan) dalam keagungan akhlaq. 

📌   Oleh karenanya Allah mengarahkan orang-orang beriman untuk menjadikan beliau sebagai suri teladan:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan Allah dan hari akhirat, dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab: 21).

📌   Dengan keagungan akhlaq pula, Allah menugaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk melakukan tazkiyah (penyucian jiwa) pada diri para sahabatnya – radhiyallahu ‘anhum. Karena tazkiyah tidak dapat dilakukan hanya dengan ucapan, tetapi harus dengan contoh nyata yang hidup di tengah mereka.

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, MENSUCIKAN MEREKA dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS. Al-Jumu’ah: 2).

📌   Diantara akhlaq Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang dipuji oleh Al-Quran adalah kasih sayang beliau kepada semua manusia terlebih kepada orang-orang yang beriman.

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَاعَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan & keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS. At-Taubah: 28).

✅  (الرَّءُوفُ): الشَّدِيدُ الرَّأْفَةِ، وَالرَّأْفَةُ: رِقَّةٌ تَنْشَأُ عِنْدَ حُدُوثِ ضُرٍّ بِالْمَرْءُوفِ بِهِ. وَ(الرَّحِيمُ): الشَّدِيدُ الرَّحْمَةِ، وَالرَّحْمَةُ: رِقَّةٌ تَقْتَضِي الْإِحْسَانَ لِلْمَرْحُومِ  

✅  Rauf dan rahim adalah bentuk mubalaghah (penggambaran teramat sangat) dari sifat ra’fah dan rahmah. Ra’fah adalah perasaan iba yang muncul melihat orang lain mengalami penderitaan, sedangkan rahmah adalah rasa sayang yang mendorong pemiliknya berbuat kebaikan kepada yang disayangi. (At-Tahrir wa At-Tanwir).

✅  Ketika Rasulullah ditawarkan oleh malaikat penjaga gunung untuk menghancurkan orang-orang kafir yang menyakiti beliau dengan menimpakan dua buah bukit kepada mereka, Rasulullah menjawab:

بَلْ أَرْجُو أَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ مِنْ أَصْلاَبِهِمْ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ وَحْدَهُ، لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا

Bahkan aku berharap Allah mengeluarkan dari sulbi mereka keturunan yang akan beribadah kepada Allah semata, tidak menyekutukan-Nya dengan apapun. (HR. Bukhari & Muslim).

✅  «إِنِّي لَأَقُومُ فِي الصَّلاَةِ أُرِيدُ أَنْ أُطَوِّلَ فِيهَا، فَأَسْمَعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ، فَأَتَجَوَّزُ فِي صَلاَتِي كَرَاهِيَةَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمِّهِ» (رواه البخاري)

✅  Sesungguhnya aku berdiri di dalam shalat, aku hendak memanjangkan (bacaan) di dalamnya, lalu mendengar tangis anak kecil, maka aku percepat shalatku karena aku tidak suka menyusahkan ibunya.. (yang sedang ikut shalat). (HR. Al-Bukhari).

✅  Oleh karenanya beliau berpesan kepada para imam shalat:

إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ لِلنَّاسِ فَلْيُخَفِّفْ، فَإنَّ فِيهِمُ الضَّعِيفَ، وَالسَّقِيمَ، وَالْكَبِيرَ، وَإِذَا صَلَّى أَحَدُكمْ لِنَفْسِهِ فَلْيُطوِّلْ مَا شَاءَ (رواه البخاري ومسلم)

Apabila salah seorang diantara kalian menjadi imam shalat untuk banyak orang, hendaklah meringankan shalatnya, karena diantara mereka ada yang lemah, sakit, dan orang lanjut usia. Dan apabila ia shalat sendirian, maka silakan perpanjang sekehendaknya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). 

Begitulah sebagian kecil dari keagungan akhlaq Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

🔦 Referensi: Al-Akhlaq Al-Islamiyah wa Ususuha – Abdurahman Hasan Habannakah

Posting Komentar untuk "DIANTARA AKHLAQ RASULULLAH Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (AKH-002)"