Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

AMANAH (AKH-006 Bagian 2)


📌  Ruang Lingkup Amanah
(مجالاتُ الأمانةِ)

✅ Dari pengertian amanah, dapat kita pahami bahwa amanah itu teramat luas mencakup urusan agama dan hal-hal yang bersifat materi. Adalah keliru jika kita memahami amanah hanya terbatas menjaga dan menunaikan hak-hak berupa harta semata.
✅ Dalam materi ini hanya disebutkan beberapa saja diantara sekian banyak ruang lingkup amanah.

1. Amanah Fitrah/Tauhid
(أمانةُ الفطْرةِ/أمانة التوحيدِ)

✅Yang dimaksud dengan amanah fitrah adalah amanah saat Allah mengambil kesaksian dan pengakuan semua ruh manusia untuk tetap bertauhid (mengesakan Allah), kemudian peristiwa itu Allah kabarkan melalui ayat ini, supaya tak ada alasan bagi kita untuk lalai:

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)". (QS. Al-A’raf: 172).

✅ Al-Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah menjelaskan:

يقول تعالى ذكره لنبيه محمد صلى الله عليه وسلم: واذكر يا محمد ربَّك إذ استخرج ولد آدم من أصلاب آبائهم، فقرَّرهم بتوحيده، وأشهد بعضهم على بعض شهادَتَهم بذلك، وإقرارَهم به

Allah ta’ala berfirman kepada NabiNya, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam (yang maksudnya): “Ingatlah Tuhanmu wahai Muhammad ketika Dia mengeluarkan anak Adam dari sulbi orang tua mereka, lalu ia menetapkan bagi mereka (kewajiban) mengesakanNya, dan Dia menjadikan mereka saling menjadi saksi atas hal itu, dan mereka pun mengakuinya (mengikrarkannya). (Tafsir Ath-Thabari, 13/222).

✅ Al-Ustadz Sayyid rahimahullah menyebutkan:

والأمانات كثيرة في عنق الفرد وفي عنق الجماعة، وفي أولها أمانة الفطرة، وقد فطرها الله مستقيمة متناسقة مع ناموس الوجود الذي هي منه وإليه شاهدة بوجود الخالق ووحدانيته بحكم إحساسها الداخلي بوحدة الناموس الذي يحكمها ويحكم الوجود ... والمؤمنون يرعون تلك الأمانة الكبرى فلا يدعون فطرتهم تنحرف عن استقامتها، فتظل قائمة بأمانتها شاهدة بوجود الخالق ووحدانيته. ثم تأتي سائر الأمانات تبعا لتلك الأمانة الكبرى.

Dan amanah itu banyak di pundak individu dan jamaah, yang pertama kali adalah amanah fitrah yang telah diciptakan Allah dalam keadaan lurus dan sesuai dengan aturan alam semesta di mana ia (fitrah ini) merupakan bagian darinya dan menuju kepadanya, menjadi saksi atas wujud Al-Khaliq dan keesaanNya melalui perasaan di dalamnya tentang kesatuan sistem yang mengaturnya dan mengatur alam semesta… Orang-orang beriman menjaga amanah agung ini, mereka tak kan membiarkan fitrah mereka menyeleweng dari sikap istiqamahnya, sehingga ia tetap tegak berdiri dengan amanahnya, tetap bersaksi tentang wujud dan keesaan Allah. Kemudian semua amanah lain datang mengikuti amanah agung itu. (Fi Zhilal Al-Qur’an, 4/2456).

2. Amanah Anggota Tubuh
(أمانةُ الجوارحِ)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ، كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ، يَعْدِلُ بَيْنَ الِاثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَيُعِينُ الرَّجُلَ عَلَى دَابَّتِهِ فَيَحْمِلُ عَلَيْهَا، أَوْ يَرْفَعُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ، وَالكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ، وَيُمِيطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ» (متفق عليه)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: “Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Semua persendian tulang manusia ada shadaqahnya di setiap hari di mana matahari terbit, berlaku adil antara dua orang adalah shadaqah, membantu orang lain naik kendaraannya atau mengangkat barang ke atasnya adalah shadaqah, kalimat yang baik adalah shadaqah, setiap langkah yang diayun untuk (pergi) menuju shalat adalah shadaqah, dan menyingkirkan gangguan dari jalan adalah shadaqah.”” (Muttafaq ‘alaih).

✅ Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani rahimahullah menjelaskan:

والمعنى على كل مسلم مكلف بعدد كل مفصل من عظامه صدقة لله تعالى على سبيل الشكر له بأن جعل عظامه مفاصل يتمكن بها من القبض والبسط

Artinya, setiap muslim mukallaf hendaklah bershadaqah (dengan ikhlas) karena Allah ta’ala, sesuai jumlah ruas tulangnya, sebagai jalan baginya mensyukuri nikmat bahwa Dia menjadikan tulang-tulangnya memilki persendian yang membuatnya mudah bergerak menutup dan membuka. (Fath Al-Bari, 6/132).

✅ Al-Munawi rahimahullah menyebutkan:

والمراد بالصدقة الشكر والقيام بحق المنعم بدليل قوله في حديث وكل تسبيحة صدقة وكل تحميدة صدقة إلخ شكرا لمن صوره ووقاه عما يؤذيه

Yang dimaksud dengan shadaqah adalah bersyukur dan menunaikan hak Pemberi nikmat berdasarkan sabda Rasululllah dalam hadits (lain) bahwa setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah dst sebagai tanda syukur kepada Allah yang telah membentuknya dan menjaganya dari segala penyakit. (Faidh Al-Qadir, 4/322).

✅ Minimal amanah anggota tubuh ini dijaga dengan tidak menggunakannya untuk berbuat maksiat:

«عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ» ... فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: «فَيُمْسِكُ عَنِ الشَّرِّ فَإِنَّهُ لَهُ صَدَقَةٌ» (رواه البخاري)

 “Setiap muslim harus shadaqah” … Jika ia tidak melakukannya? Rasulullah bersabda: “Ia menahan diri dari keburukan, sesungguhnya hal itu baginya adalah shadaqah”. (HR. Al-Bukhari).

3. Amanah Tunaikan Hak Allah dan Hak Hamba
(الأمانةُ في أداءِ الحقوقِ)

✅ Semua kewajiban adalah amanah sebagaimana pendapat Mujahid, Sa’id bin Jubair, Adh-Dhahhak, Al-Hasan Al-Bashri rahimahumullah dan lain-lain:

أَلَا إِنَّ الْأَمَانَةَ هِيَ الْفَرَائِضُ.

Ingatlah, bahwa amanah itu adalah semua kewajiban. (Tafsir Ibnu Katsir, 6/488).

✅ Kewajiban ini ada yang terkait dengan hak Allah, seperti tauhid dan rukun Islam serta rukun Iman, dan ada pula yang terkait dengan hak hamba-hamba Allah berupa titipan, maupun kehormatan mereka yang tak boleh dilanggar atau wajib dijaga.

4. Amanah Dakwah
(أمانةُ الدّعوةِ)

✅ Salah satu amanah di pundak individu – sesuai kesanggupannya – dan di pundak kaum muslimin secara kolektif untuk mewujudkan kelompok yang serius dan fokus menggelutinya adalah amanah dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar.

✅ Tentang amanah secara kolektif, Allah berfirman:

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali ‘Imran: 104).

✅ Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan:

والمقصود من هذه الآية أن تكون فرقة من الأمة متصدية لهذا الشأن، وإن كان ذلك واجبا على كل فرد من الأمة بحسبه

Maksud dari ayat ini adalah terbentuknya kelompok di kalangan ummat (Islam) yang serius menggeluti urusan ini, walaupun ia juga menjadi kewajiban setiap individu dari ummat sesuai kesanggupannya. (Tafsir Ibnu Katsir, 2/91).

✅Yang dimaksud oleh Ibnu Katsir dengan kewajiban individu sesuai kesanggupannya adalah kewajiban yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan sabdanya:

«مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ» (رواه مسلم)

Siapa diantaramu melihat kemunkaran maka ubahlah dengan tangannya, siapa yang tak sanggup maka dengan lisannya, siapa yang tak sanggup maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman. (HR. Muslim).

✅ Menjalankan amanah dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar adalah demi menjaga amanah menjadi ummat terbaik yang disematkan oleh Allah ta’ala kepada ummat Islam, dan ini merupakan kondisi ideal:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali ‘Imran: 110).

✅ Dalam kondisi ummat yang terpuruk, menunaikan amanah amar ma’ruf nahi munkar sangat penting minimal untuk menjaga eksistensi ummat di suatu area dari kehancuran:

مَثَلُ القَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالوَاقِعِ فِيهَا، كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا، فَكَانَ الَّذِينَ فِي أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ المَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ، فَقَالُوا: لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِي نَصِيبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا، فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا، وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا، وَنَجَوْا جَمِيعًا (رواه البخاري)

Perumpamaan orang yang tegak menjaga batasan-batasan Allah dan orang yang jatuh melanggarnya adalah seperti sejumlah orang yang melakukan undian di kapal laut, (hasilnya) ada yang mendapat tempat di atas dan ada yang mendapat tempat di bawah. Yang di bawah jika ingin mengambil air harus melewati yang di atas mereka, lalu mereka berkata: “Kalau kita lubangi tempat kita dan tidak usah mengganggu mereka yang di atas..” Jika semua membiarkan mereka dengan keinginannya hancurlah semuanya, dan jika mereka menahan tangan mereka maka mereka selamat dan selamatlah semuanya. (HR. Al-Bukhari).

5. Amanah Majlis
(أمانةُ المجالسِ)

✅ Yang dimaksud dengan majlis di sini adalah tempat perbincangan.

«إِذَا حَدَّثَ الرَّجُلُ الحَدِيثَ ثُمَّ التَفَتَ فَهِيَ أَمَانَةٌ» (رواه أبو داود والترمذي وقال: هَذَا حَدِيثٌ حَسَن)

Jika seseorang berbicara tentang suatu pembicaraan kemudian ia menengok (kanan atau kiri), maka ia adalah amanah. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dan ia (At-Tirmidzi) berkata: “Ini adalah hadits hasan”).

✅ Al-Munawi rahimahullah menjelaskan:

(ثم التفت) أي غاب عن المجلس أو التفت يمينا وشمالا فظهر من حاله بالقرائن أن قصده أن لا يطلع على حديثه غير الذي حدثه به (فهي) أي الكلمة التي حدثه بها (أمانة) عند المحدث أودعه إياها فإن حدث بها غيره فقد خالف أمر الله حيث أدى الأمانة إلى غير أهلها فيكون من الظالمين فيجب عليه كتمها.

“Kemudian ia menengok” maksudnya pergi meninggalkan majlis atau menengok kanan kiri, maka tampak jelas dari keadaannya bahwa tujuannya adalah jangan ada yang mengetahui pembicaraannya selain orang yang diajak bicara. Maka kalimat yang dibicarakan itu adalah amanah bagi orang yang diajak bicara dititipkan kepadanya. Jika ia membicarakannya kepada orang lain, berarti ia telah melanggar perintah Allah karena telah memberikan amanah kepada yang tidak berhak, dan ia termasuk orang yang zalim, wajib baginya merahasiakannya. (Faidh Al-Qadir, 1/329).

✅ Apalagi jika ada pesan lisan atau arahan tidak boleh share pembicaraan kepada siapapun yang tidak hadir, misalnya, maka hal ini jelas merupakan amanah yang tak boleh dikhianati. 

6. Amanah Konsultasi
(أمانةُ المشورةِ)

✅ Diantara ragam amanah yang harus dijaga oleh seorang muslim adalah tetap jujur kepada orang yang berkonsultasi kepadanya, dengan memberikan informasi yang benar dan dengan arahan yang ia ketahui tepat.

المُسْتَشَارُ مُؤْتَمَنٌ (رواه أبو داود وابن ماجه)

Pihak yang diminta konsultasinya adalah orang yang dipercaya (mendapat amanah). (HR. Abu Dawud & Ibnu Majah. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan isnadnya shahih).

وَمَنْ أَشَارَ عَلَى أَخِيهِ بِأَمْرٍ يَعْلَمُ أَنَّ الرُّشْدَ فِي غَيْرِهِ فَقَدْ خَانَهُ (رواه أبو داود)

Dan siapa yang menunjukkan sesuatu kepada saudaranya sementara ia tahu bahwa kebaikan ada pada sesuatu yang lain, berarti ia sungguh telah mengkhianati saudaranya. (HR. Abu Dawud. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakannya hadits hasan).

7. Amanah Menjaga Rahasia Suami Istri
(أمانةُ الأسرارِ الزوجيّةِ)

✅ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menilai perbuatan menyebarkan rahasia hubungan seksual suami istri sebagai salah satu pengkhianatan terbesar terhadap amanah Allah ta’ala:

«إِنَّ مِنْ أَعْظَمِ الْأَمَانَةِ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، الرَّجُلَ يُفْضِي إِلَى امْرَأَتِهِ، وَتُفْضِي إِلَيْهِ، ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا»  (رواه أحمد ومسلم وأبو داود)

Sesungguhnya diantara (pengkhianatan) amanah terbesar di sisi Allah (yang diancam) pada hari kiamat adalah seorang laki-laki berhubungan dengan istrinya, istri berhubungan dengan suaminya, lalu ia sebarkan rahasianya. (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud).

8. Amanah Jabatan
(أمانةُ الولايةِ)

✅ Diantaranya berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَلَا تَسْتَعْمِلُنِي؟ قَالَ: فَضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى مَنْكِبِي، ثُمَّ قَالَ: «يَا أَبَا ذَرٍّ، إِنَّكَ ضَعِيفٌ، وَإِنَّهَا أَمَانَةُ، وَإِنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْيٌ وَنَدَامَةٌ، إِلَّا مَنْ أَخَذَهَا بِحَقِّهَا، وَأَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ فِيهَا» (رواه مسلم)

Dari Abu Dzar ia berkata: “Aku berkata (kepada Rasulullah): “Tidakkah engkau menggunakanku (memberi jabatan kepadaku)?”” Abu Dzar berkata: “Maka beliau menyentuh pangkal lenganku (dekat pundak) dengan tangannya, kemudian bersabda: “Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau lemah, sementara ia (jabatan) adalah amanah, dan sesungguhnya ia pada hari kiamat (akan menjadi) kehinaan dan penyesalan, kecuali yang mengambilnya dengan benar dan menunaikan kewajiban padanya.”” (HR. Muslim).

✅ Doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk pemimpin yang baik dan pemimpin yang zalim:

"اللهُمَّ، مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ، فَاشْقُقْ عَلَيْهِ، وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ» (رواه مسلم)

Ya Allah, siapa yang memegang sesuatu dari urusan ummatku lalu ia menyusahkan mereka, maka susahkanlah ia. Dan siapa yang memegang sesuatu dari urusan ummatku lalu ia menyayangi mereka, maka sayangilah ia. (HR. Muslim).

Sumber:
Al-Ra-id Durus fi At-Tarbiyah wa Ad-Da’wah, Mazin bin Abdul Karim Al-Furaih

Posting Komentar untuk "AMANAH (AKH-006 Bagian 2)"