Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ayat Al-Qur'an yang Terakhir Turun (UQ-007)


✅ Cukup banyak riwayat yang menyebutkan tentang ayat Al-Quran yang terakhir turun kepada Rasulullah ﷺ. 

📕 Al-Imam As-Suyuthi dalam Al-Itqan menjelaskan bahwa ayat Al-Qur’an yang terakhir turun adalah:

وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

Dan jagalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (QS. Al-Baqarah: 281).

📕 Kesimpulan ini berdasarkan riwayat-riwayat berikut ini:

أخرج ابن أبي حاتم عن سعيد بن جبير قال: آخر ما نزل من القرآن كله: {واتقوا يوما ترجعون فيه إلى الله} الآية، وعاش النبي صلى الله عليه وسلم بعد نزول هذه الآية تسع ليال ثم مات ليلة الاثنين لليلتين خلتا من ربيع الأول.

Ibnu Abi Hatim telah meriwayatkan dari Sa’id bin Jubair ia berkata: “Yang terakhir turun dari Al-Qur’an semuanya adalah {واتقوا يوما ترجعون فيه إلى الله}, Nabi ﷺ hidup selama 9 malam setelah ayat ini turun. Kemudian beliau meninggal malam Senin, 2 Rabi’ul Awwal." (Tafsir Ibnu Abi Hatim, 2/554).

✅ Riwayat yang senada diantaranya disebutkan oleh:

Ibnu Jarir dari jalur Ibnu Juraij.

Al-Imam An-Nasai dari jalur ‘Ikrimah dari ‘Abdullah bin ‘Abbas RA.

Ibnu Marduwaih dari jalur Sa’id bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas RA juga.

Ibnu Jarir dari jalur Al-‘Aufi dan  Adh-Dhahhak dari Ibnu Abbas RA.

Ibnu Jarir dari jalur ‘Athiyyah dari Abu Sa’id.

✅ Kesimpulan ini tidak bertentangan dengan riwayat-riwayat yang menyebutkan bahwa ayat yang terakhir turun adalah ayat riba, karena Al-Baqarah ayat 281 adalah ayat terakhir dari rangkaian ayat riba yang turun bersamaan.

✅ Ada juga riwayat yang menyebutkan bahwa ayat yang terakhir turun adalah akhir Surat An-Nisa (ayat 176). Akan tetapi maksudnya bukanlah ayat yang betul-betul terakhir turun, melainkan ayat yang terakhir turun tentang faraidh (hukum waris).

✅ Di dalam shahih Al-Bukhari (no 4590) dan Muslim (no 7541) disebutkan bahwa ayat yang terakhir turun adalah An-Nisa ayat 93 (وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ). Maksudnya adalah bahwa ayat tersebut tidak dinasakh oleh ayat apapun yang turun berikutnya. Karena dalam riwayat tersebut disebutkan وما نسخها شيئ “dan ia tidak dinasakh oleh apapun”.

✅ Jawaban yang sama diberikan untuk riwayat yang menyebutkan Surat Al-Kahfi ayat 110.

✅ Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari jalur Mujahid dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha bahwa yang terakhir turun adalah Ali Imran ayat 195. Penjelasannya adalah bahwa ayat tersebut adalah ayat terakhir yang menyebutkan tentang laki-laki dan perempuan sekaligus, dibanding ayat-ayat lain seperti An-Nisa: 32 dan Al-Ahzab: 35. Sebab Ummu Salamah lah yang bertanya kepada Rasulullah ﷺ: “Mengapa Allah menurunkan ayat dengan disebutkannya laki-laki tanpa disebutkan perempuan secara khusus?” Kemudian turunlah sebagai jawabannya An-Nisa ayat 32, juga Al-Ahzab 35, sementara Ali Imran: 195 terakhir turunnya.

✅ Ada juga riwayat-riwayat lain dengan beragam penyebutan ayat yang terakhir turun. Al-Qadhi Abu Bakar Al-Baqillani dalam Alintishar lil Qur’an (1/245-246) menjelaskan bahwa sahabat yang meriwayatkannya hanya menyebutkan ayat tertentu berdasarkan apa yang terakhir ia dengar beberapa lama sebelum Rasulullah ﷺ sakit menjelang ajal beliau. Atau mungkin juga ayat-ayat tersebut diperintahkan oleh Rasulullah ﷺ untuk dituliskan bersamaan dengan ayat yang benar-benar terakhir turun, yang secara urutan mushaf urutannya lebih di belakang dari ayat yang terakhir turun.

Al-Imam Al-Baihaqi menjelaskan bahwa jika riwayat-riwayat tersebut semuanya shahih, maka penjelasannya adalah bahwa masing-masing menjawab pertanyaan sesuai yang ada padanya.

✅ Yang masyhur bagi kita adalah riwayat yang menyebutkan bahwa ayat yang terakhir turun adalah Al-Maidah ayat 3 (الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا). Ibnu Jarir menjelaskan bahwa ayat ini berkaitan dengan nikmat yang sempurna kepada kaum muslimin di mana sejak saat itu mereka tidak lagi harus berhaji bersama orang-orang musyrik. 
Dari sisi waktu, ayat ini turun di ‘Arafah saat Haji Wada’ (bulan Dzulhijjah), sedangkan Al-Baqarah 281 turun di tahun berikutnya beberapa hari sebelum Rasulullah ﷺ wafat.

Referensi:
Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an, Jalaluddin As-Suyuthi, hlm 76-70, Muassasah Ar-Risalah Nasyirun.

Posting Komentar untuk "Ayat Al-Qur'an yang Terakhir Turun (UQ-007)"