Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

HUBUNGAN SYARIAH ISLAMIYAH DENGAN SYARIAT PARA RASUL alaihimussalam (TAT-001)


📙 Yang dimaksud dengan kata Tasyri dalam pembahasan Tarikh Tasyri’ adalah سَنُّ الشَّرِيعَةِ (pemberlakuan syariah) dan بَيَانُ الأَحْكَامِ (penjelasan hukum-hukum). 

📙 Jadi, pembahasan dalam Tarikh Tasyri akan diawali dengan sejarah turunnya syariat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan fase-fasenya, baru kemudian tentang upaya para sahabat Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, para tabi’in, dan para ulama setelah mereka dalam menjelaskan hukum-hukum syariat ini kepada manusia, khususnya kaum muslimin, bagaimana mereka menjaga orisinalitasnya dari penyimpangan, juga tentang bagaimana mereka berijtihad menjawab kasus-kasus yang baru muncul di zaman mereka menurut tinjauan syariah.

📙 Sebelum itu, kita perlu menyinggung sedikit hubungan antara syariah yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dengan syariat para rasul terdahulu.

1. Hubungan Kesatuan Sumber (وَحْدَةُ الْمَصْدَر)

Semua syariah yang dibawa oleh para rasul bersumber dari Allah ta’ala, tugas para rasul hanya menyampaikannya kepada ummat mereka masing-masing.

شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ

Dia telah mensyari´atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. Asy-Syura: 13).

2. Hubungan Kesatuan Prinsip (وَحْدَةُ الأُصُولِ) yaitu prinsip-prinsip keimanan berupa tauhid dan menjauhi syirik, iman kepada hari akhir, termasuk  prinsip-prinsip akhlaq. 
Firman Allah:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu." (QS. An-Nahl: 36).

Firman Allah setelah menceritakan kisah para nabi dan rasul:

إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ

Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku. (QS. Al-Anbiya: 92)

3. Syariat Islamiyah yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah نَاسِخَةٌ لِمَا قَبْلَهَا (menjadi penghapus dan pengganti berlakunya syariat sebelumnya).

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. (QS. Al-Maidah: 48).

🔑 Maksudnya jika isinya tidak bertentangan dengan Al-Quran, maka hal tersebut adalah benar, namun jika bertentangan dengan syariat Al-Quran maka ia tidak benar karena berarti telah dipalsukan oleh manusia.

🔑 Dengan diturunkannya syariat Islam, maka syariat yang lain otomatis tidak berlaku lagi, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لاَ يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِيْ أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ (رواه مسلم)

“Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tanganNya, tidak seorangpun yang mendengar tentang aku dari umat (manusia) ini, seorang Yahudi atau Nasrani, kemudian meninggal dunia dan tidak beriman kepada syariat yang aku diutus untuk membawanya, kecuali ia termasuk penghuni neraka”. (HR. Muslim).
 
📌 Referensi Utama: 
Ar-Rabbaniyyun – Markaz Budur.

Posting Komentar untuk "HUBUNGAN SYARIAH ISLAMIYAH DENGAN SYARIAT PARA RASUL alaihimussalam (TAT-001)"