Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sikap terhadap Ijtihad Seorang Imam


📚 Nasihat al-Imam al-Ghazali rahimahullah (wafat 505 H)

إذا نُقل إليك مذهبُ إمامٍ كبير من علماء الأمة فنفَر طبعُك عن قبوله وظهر لك بطلانُه بكلام جليّ ودليل واضح غير دقيق ولا خفيّ فإياك أن تهجُم على إنكاره وتشتغل باستبعاده واستنكاره، 

فإنّك بيْن أن تحكم بخفاء ذلك الكلام الجليّ على ذلك الإمام مع منصبه العليّ، 
وبيْن أن تقُول: لعله اطّلع فيه على سرّ خفيّ ذهب عنّي العلمُ به.
 
فلَيْت شعْري أأنت أجدر بالقصور عن دَرك المعنى الخفيّ؟ أو الإمام الكبير بالذهول عن المعنى الظاهر الجليّ؟ 

فإن أنصفتَ علمتَ وتحقّقتَ أن ذهاب الخفيّات عليك أقرب إلى الإمكان من ذهاب الجليّات عليه فأَفْهِم نفسَك واحذر الجسارة والجرأة..
 
Jika disampaikan kepada anda pendapat seorang imam besar diantara ulama ummat ini lalu perasaanmu menolaknya dan tampak jelas bagimu kesalahannya disebabkan (menurutmu bertentangan) dengan ungkapan yang terang dan dalil yang jelas, tidak “njelimet” dan tidak tersembunyi, 

maka jangan tergesa-gesa anda menyerang mengingkarinya dan sibuk berusaha menjauhkannya dan menganggapnya munkar; 

karena anda berada diantara dua kemungkinan : 

Anda menyimpulkan bahwa ungkapan dan dalil yang jelas tersebut luput dari sang imam padahal kedudukan (ilmunya) tinggi,

Atau

Anda mengatakan:  "Boleh jadi beliau telah menelaah rahasia (dalil) tersembunyi yang tidak saya ketahui".

Andai aku tahu (jawabanmu, wahai saudaraku): apakah yang lebih mungkin terjadi, anda yang kurang pengetahuan tentang dalil tersembunyi, ataukah imam besar tersebut yang luput darinya dalil yang jelas itu?! 

Bila anda jujur, anda akan tahu dan yakin bahwa banyak hal tersembunyi tidak anda ketahui lebih dekat kemungkinannya daripada luputnya hal-hal yang jelas darinya (sang imam besar). 

(Oleh karena itu) pahamkan diri anda (tentang hal ini) dan hati-hatilah dari sikap terlalu berani dan nekat. 

Sumber: 
Haqiqah al-Qaulain, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, Tahqiq: Musallam bin Muhammad bin Majid ad-Dasuri, Jami’ah al-Imam Muhammad bin Saud al-Islamiyyah.

Posting Komentar untuk "Sikap terhadap Ijtihad Seorang Imam"